Mae Chu Chang menjelaskan, penelitian dengan melihat pencapaian tahun 2009 saat proses sertifikasi tahap awal, tahun 2011 (tahap pertengahan), dan tahun 2012 di tahap akhir. Bank Dunia juga mendesain penelitian melalui video situasi pembelajaran di kelas. Sertifikasi guru yang semestinya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru agar terjadi peningkatan kualitas pendidikan di kelas dan sekolah ternyata tak berjalan seperti yang diharapkan. Prestasi siswa tak meningkat signifikan, demikian dipaparkan Mae Chu Chang.
Menanggapi kajian Bank Dunia, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo di Jakarta, Minggu (16/12), menjelaskan, sertifikasi baru langkah awal untuk pengakuan guru profesional. Menurutnya jika tanpa diiringi sistem peningkatan profesionalisme guru yang berkesinambungan, tentu saja sertifikasi guru tak berdampak apa-apa. Sayangnya, pemerintah dan pemerintah daerah belum mampu membangun sistem peningkatan profesionalisme yang berkelanjutan bagi tiap guru.
Menurut Mae, sertifikasi tak mengubah praktik mengajar dan tingkah laku guru. Perubahan yang dilakukan pemerintah untuk membayar lebih guru tak diterjemahkan dalam hasil belajar yang bagus.
Dampak utama justru lebih banyak calon mahasiswa pendidikan guru. Kemampuan mereka juga lebih baik.
Secara terpisah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, sudah menerima dan mempelajari laporan Bank Dunia. Pemerintah telah memiliki program profesionalisasi guru dengan berbagai cara.
Sumber : Kompas cetak
0 komentar:
Posting Komentar